Bagi Hasil Per 6 Bulan, Hasil 17% Pertahun, Pembiayaan Pembibitan Bawang Putih Selamat Siang Buku Uang Ku, Salah satu komoditas pertanian yang memiliki manfaat sebagai bahan makanan dan kesehatan yaitu bawang putih (allium sativum). Hampir seluruh resep masakan yang ada dimeja makan kita tidak bisa dilepaskan dari bawang putih sebagai penyedap rasa masakan. Selain berfungsi sebagai penyedap masakan, bawang putih ternyata memiliki manfaat bagi kesehatan diantaranya mampu menangkal dan mempercepat proses penyembuhan sakit flu, menjadi antibiotic alami bagi tubuh, mengurangi kadar kolesterol dan membantu melindungi jantung setelah serangan jantung dan setelah bedah jantung, serta bisa digunakan sebagai penanganan untuk gagal jantung. Namun ironisnya kendati bawang putih memiliki manfaat yang sangat banyak dan menjadi komoditas utama nasional, hingga saat ini total kebutuhan bawang putih dalam negeri masih dipasok dari negara China dengan presentasi mencapai 95%. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kemendag, Tjahya Widayanti pernah mengatakan bahwa sekitar 95 persen dari kebutuhan bawang putih secara nasional masih bergantung kepada impor. Adapun kebutuhannya rata-rata 450 ribu hingga 500 ribu ton per tahun. Menurut Ketua Bidang Pemberdayaan Petani dari Forum Tani Indonesia (Fortani) Peter Tangka, permasalahan utama bawang putih terletak pada bibit dan keterbatasan lahan. Secara umum bibit lokal bawang putih lebih kecil ukurannya dibandingkan dengan bibit impor, harganya pun bisa mencapai 75 ribu per kg sementara bibit impor harganya pada kisaran 30-40 ribu (okezone.com). Namun demikian kualitas rasa bawang putih lokal lebih baik dibandingkan dengan bawang putih impor dikarenakan rasa bawang putih lokal lebih pedas dan harum, sehingga akan menghasilkan aroma yang lebih kuat pada masakan. Dari sisi lahan, bawang putih hanya bisa tumbuh pada lahan ketinggian minimal 800m diatas permukaan laut, dengan spesifikasi lahan seperti ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah untuk menggenjot target swasembada bawang putih pada tahun depan. Pemerintah juga telah mewajibkan kepada importir untuk memiliki lahan pembibitan sebesar 5% dari total nilai impornya melalui Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH). Kendati program ini belum sepenuhnya efektif dalam rangka meningkatkan produksi bawang nasional setidaknya menjadi bukti upaya pemerintah dalam rangka mencapai target swasembada. Dalam rangka ikut serta membantu upaya pemerintah mencapai target swasembada bawang putih sekaligus meningkatkan kesejahteraan para petani di Sembalun, iGrow menjalin kerjasama dengan Koperasi Dinamika Nusra Agribisnis dalam rangka pendanaan untuk menyerap hasil panen bawang putih para petani di Sembalun, Lombok Timur untuk kemudian diproses menjadi bibit bawang putih unggul. Kecamatan Sembalun sendiri merupakan daerah sentra penghasil bawang putih dengan kualitas super dengan lokasi lahan diatas ketinggian 1000m permukaan laut dengan tanah yang sangat Subur. Bagi masyarakat yang ingin terlibat dalam proyek pembibitan bawang putih ini dapat berkontribusi dengan harga per unit sebesar Rp. 2.500.000,- setara dengan 208 kg bawang putih. Proyeksi bagi hasil sebesar 17% per tahun yang akan dibagikan per 6 bulan. Silahkan klik gambar atau tombol biru dibawah untuk informasi lebih lanjut: |
Komentar
Posting Komentar