Bagi Hasil Per 6 Bulan, Hasil 17% Pertahun, Pembiayaan Budidaya Jagung Hibrida! Selamat Sore Buku Uang Ku, Di antara beberapa komoditi pertanian nasional yang mengalami surplus dan berkontribusi bagi ekspor nasional yaitu jagung. Kita patut berbangga karena di tengah isu ketahanan pangan nasional yang rapuh, komoditi jagung masih digdaya di negeri sendiri. Oleh karena itu semua pihak harus mempertahankan prestasi ini agar Indonesia selalu bisa swasembada pangan terutama dalam komoditi yang memiliki peran strategis bagi ketahanan pangan nasional. Kita juga berharap keberhasilan pemerintah dalam mempertahankan jagung sebagai komoditi unggulan akan diikuti oleh beberapa komoditi lainnya. Hal ini tentunya sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengkampanyekan program industrialisasi pertanian sehingga akan memberikan dampak luas bagi perekonomian nasional. Dalam konteks pengembangan budidaya jagung tersebut, pemerintah Jawa Timur saat ini sangat serius mempertahankan daerahnya menjadi sentra penghasil jagung nasional. Selain berbagai kegiatan pelatihan dan penyuluhan, pemerintah setempat juga gencar memberikan bantuan bibit jagung berkualitas. Selain itu program pemberian bibit juga dibarengi dengan berbagai pelatihan pertanian jagung hibrida agar hasil panen jagungnya sesuai dengan permintaan pasar dalam negeri maupun luar negeri. Jagung hibrida merupakan jenis jagung keturunan langsung (F1) hasil persilangan 2 atau lebih varietas jagung yang memiliki sifat unggul dari masing-masing varietas yang disilangkan. Sifat unggul yang ditawarkan biasanya yaitu mampu bertongkol 2, ukuran biji lebih besar, ukuran tongkol lebih besar, masa panen lebih singkat dan lain sebagainya. Jagung termasuk salah satu komoditas pertanian yang dibutuhkan oleh industri olahan makanan dan pakan ternak dalam jumlah besar. Bahkan total konsumsi dalam negeri sepanjang tahun 2018 mencapai 15,55 juta ton, di mana 10,3 juta ton di antaranya digunakan sebagai bahan pakan ternak. Kabar baiknya, dengan sistem penanaman yang benar serta aplikasi pupuk yang berimbang, maka budidaya jagung di musim hujan dapat menghasilkan panenan yang melimpah. Terhitung sejak tahun 2014 produktifitas tanaman jagung terus mengalami peningkatan. Bahkan tahun ini pemerintah berencana untuk melakukan ekspor dengan nilai kuota 500 ribu ton. Data ini menunjukkan bahwa potensi budidaya jagung masih sangat terbuka lebar. Atas dasar itulah CV Agro Makmur, menggandeng iGrow untuk meningkatkan kapasitas produksi dan penjualan bibit jagung hibrida guna memenuhi permintaan pasar. Dengan adanya kerjasama ini menjadikan para petani di wilayah Malang Jawa Timur terbantu untuk memasarkan hasil budidaya jagung hibrida sekaligus mensejahterakan perekonomian para petani. Bagi masyarakat yang tertarik dalam pengembangan budidaya jagung hibrida ini dapat berkontribusi dengan nilai per unit nya Rp 2.500.000,- atau setara dengan 417 Kg Jagung Hibrida. Jangka waktu pembiayaan berjalan 12 bulan dengan marjin keuntungan sebesar 17% per tahun yang akan dibagikan per semester (6 bulan). Diharapkan dengan adanya program pembiayaan budidaya benih jagung ini akan membantu masyarakat setempat yang terlibat dalam kegiatan pertanian tersebut sekaligus ikut mendukung upaya pemerintah dalam upaya mempertahankan swasembada jagung nasional. Silahkan klik gambar atau tombol biru dibawah untuk informasi lebih lanjut: |
Komentar
Posting Komentar