Selamat Sore Buku Uang Ku, sudah lihat peluang Cabai Malang? Budidaya cabai merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan dan memiliki prospek yang sangat tinggi. Cabai memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan banyak digunakan oleh ibu-ibu rumah tangga sebagai bumbu masakan. Kebiasaan masyarakat Indonesia yang menyukai sambal sebagai pelengkap makanan dan munculnya tren makanan yang menggunakan banyak cabaimembuat permintaannya stabil sepanjang tahun bahkan meningkat menjelang hari raya. Membudidayakan cabai membutuhkan keahlian dan pengalaman tinggi. Risiko penanaman dapat dimitigasi dengan pegolahan tanah yang baik, perawatan sesuai SOP, serta penanggulangan hama penyakit dengan obat-obatan. Selain penanaman, risiko yang biasanya dihadapi oleh pelaku budidaya adalah fluktuasi harga. Namun dengan kerjasama dengan offtaker, bapak Karmukit memiliki kepastian harga dan penyerapan hasil panen. Bapak Karmukit secara turun temurun berprofesi sebagai petani. Pengetahuan bercocok tanam didapat secara otodidak. Sejak 12 tahun yang lalu, ybs mulai fokus untuk bertani cabai. Selain cabai ybs juga menanam tomat, selada, pak choi, dll untuk keperluan rotasi tanaman. Di lahan sekitar tempat tinggalnya, para petani melakukan rotasi tanaman selain untuk menjaga unsur hara juga untuk mencegah over pasokan ketika panen berbarengan sehingga harga menjadi turun drastis. Selain mengolah lahan, ybs merintis usaha penyemaian karena melihat kebutuhan petani sekitar. Selain penyemaian, ybs juga memiliki lahan pembibitan. Area pembibitan ini berupa green house sederhana. Bagian atap ditutup dengan plastik bening untuk menjaga suhu dan hujan. Proses pembibitan berlangsung kuranglebih 1 bulan. Luas lahan semai kurang lebih 1000 meter. Lahan eksisting yang saat ini sedang ditanami cabai seluas 2200 meter. Lahan sudah dilengkapi dengan sistem perairan yang baik serta juga dilengkapi pos jaga untuk mencegah pencurian. Bagi warga masyarakat yang igin terlibat dalam kegiatan proyek tersebut, dapat berkontribusi dengan nilai per unit sebesar Rp. 2.000.000,- atau setara 100 Kg arang batok kelapa. Jangka waktu proyek ini selama 6 bulan dengan proyeksi bagi hasil sebesar 18% per tahun yang akan dibagikan setiap 3 bulan. |
Komentar
Posting Komentar