Selamat Sore Buku Uang Ku, kupas peluang pendanaan sapi perah yuk!
Salah satu permasalahan klasik dibidang peternakan yang telah lama menjadi isu nasional adalah rendahnya produksi susu sapi nasional. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), kebutuhan susu nasional pada 2020 mencapai 4.332,88 ribu ton, tapi produksi Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) hanya mampu memenuhi 44 persen dari kebutuhan nasional tersebut. Sedangkan 68 persen sisanya berasal dari impor. Rendahnya produksi susu tidak terlepas dari rendahnya jumlah populasi sapi perah nasional. Menurut catatan BPS, pada 2021 populasi sapi perah nasional sebanyak 561.061 ekor dengan produksi susu sebanyak 996.442 ton (SariAgri.id)
Rendahnya tingkat produksi susu lokal menyebabkan over demand, dimana permintaan susu sangat tinggi namun suplainya sangat terbatas. Sementara disisi lain, tingkat kesadaran masyarakat Indonesia untuk mengkonsumsi susu sangatlah rendah, padahal manfaat susu bagi tubuh manusia sangatlah penting. Berdasarkan laporan BPS tahun 2017 tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia hanya sebesar 16,23 liter per kapita pertahun jauh di bawah negara-negara tetangga seperti Bunei Darussalam yang mencapai 129,1 liter, Malaysia, 50,1 liter, Singapura 46,1 liter dan Vietnam sebesar 20,1 liter. (kompas.com)
Dengan kondisi demikian tersebut, iGrow menginisiasi kerjasama budidaya sapi perah dengan Saudara Eko Sulistio dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi susu sapi lokal. Lokasi peternakan tersebut berada di Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK) Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Hasil susu sapi sepenuhnya akan di serap oleh Koperasi Sapi Perah (PSP) Bogor yang telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan terkemuka diantaranya Indomalco, Diamond, Fonusa Agung Mulia, Bukit Baros Cempaka dan juga Nutrifood.
Dari uraian diatas kami mengajak masyarakat luas untuk ikut andil dalam kegiatan pengembangan sapi perah ini dan turut serta berkontribusi dengan memberikan support pembiayaan dengan nilai per unit sebesar Rp 2.500.000,- atau setara dengan 333 liter susu sapi, jangka waktu pembiayaannya adalah selama 6 bulan dengan proyeksi margin keuntungan sebesar 9% yang akan di bagikan bersamaan dengan pokok (6 bulan).
| 
Komentar
Posting Komentar